PROMO DI SINI

ads_box ads_box ads_box ads_box ads_box

KOLEKSI FHOTO

Fhoto - fhoto monumen rawa gede










Read More

MONUMEN RAWA GEDE



MONUMEN RAWAGEDE didirikan untuk mengenang Pembantaian Masal yg menewaskan 431 orang warga sipil pada tahun 1947 oleh Belanda. Monumen Rawagede Berada di Desa Balongsari, Kec. Rawamerta, Kab. Karawang, JABAR berdiri tegak sejak 1996 adalah Taman Makam Pahlawan yang di Rawagede. Monumen ini Merupakan salah satu saksi bisu dari sejarah perjuangan warga Rawagede dan sekitarnya. Nyawa dan darah tidak berdosa yang berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa Pembantaian di Rawagede

Di Jawa Barat, sebelum Persetujuan Renville ditandatangani, tentara Belanda dari Divisi 1 yang juga dikenal sebagai Divisi 7 Desember, terus memburu laskar-laskar Indonesia dan unit pasukan TNI yang masih mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Yang ikut ambil bagian dalam operasi di daerah Karawang adalah detasemen 3-9 RI, pasukan para (1e para compagnie) dan 12 Genie veld compagnie, yaitu brigade cadangan dari pasukan para dan DST (Depot Speciaale Troepen).



Dalam operasinya di daerah Karawang, tentara Belanda mencari Kapten Lukas Kustario, komandan kompi Siliwangi -kemudian menjadi Komandan Batalyon Tajimalela/Brigade II Divisi Siliwangi- yang berkali-kali berhasil menyerang patroli dan pos-pos militer Belanda. Di wilayah Rawagede juga berkeliaran berbagai laskar, bukan hanya pejuang Indonesia namun juga gerombolan pengacau dan perampok.

Pada 9 Desember 1947, tentara Belanda di bawah pimpinan seorang Mayor mengepung desa Rawagede dan menggeledah setiap rumah. Namun mereka tidak menemukan sepucuk senjatapun. Mereka kemudian memaksa seluruh penduduk keluar rumah masing-masing dan mengumpulkan di tempat yang lapang. Penduduk laki-laki diperintahkan untuk berdiri berjejer, kemudian mereka ditanya tentang keberadaan para pejuang Republik. Namun tidak satupun rakyat yang mengatakan tempat persembunyian para pejuang tersebut.

Perwira Tentara Belanda kemudian memerintahkan untuk menembak mati semua penduduk laki-laki, termasuk para remaja dan bahkan ada yang baru berusia 11 dan 12 tahun. Beberapa orang berhasil melarikan diri ke hutan, walaupun terluka kena tembakan. Saih, kini berusia 83 tahun menuturkan, bahwa dia bersama ayah dan para tetangganya sekitar 20 orang jumlahnya disuruh berdiri berjejer. Ketika tentara Belanda memberondong dengan senapan mesin –istilah penduduk setempat: “didredet”- ayahnya yang berdiri di sampingnya tewas kena tembakan, dia juga jatuh kena tembak di tangan, namun dia pura-pura mati. Ketika ada kesempatan, dia segera melarikan diri.

Hari itu tentara Belanda membantai 431 penduduk Rawagede. Tanpa ada pengadilan, tuntutan ataupun pembelaan. Seperti di Sulawesi Selatan, tentara Belanda di Rawagede juga melakukan yang mereka namakan eksekusi di tempat (standrechtelijke excecuties). Tindakan yang jelas merupakan kejahatan perang. Diperkirakan korban pembantaian lebih dari 431, karena banyak yang hanyut dibawa sungai yang banjir karena hujan deras.

Hujan yang mengguyur mengakibatkan genangan darah membasahi desa tersebut. Yang tersisa hanya wanita dan anak-anak. Keesokan harinya, setelah tentara Belanda meninggalkan desa tersebut, para wanita menguburkan mayat-mayat dengan peralatan seadanya. Seorang ibu menguburkan suami dan 2 orang putranya yang berusia 12 dan 15 tahun. Mereka tidak dapat menggali lubang terlalu dalam, hanya sekitar 50 cm saja. Untuk pemakaman secar Islam, yaitu jenazah ditutup dengan potongan kayu, mereka terpaksa menggunakan daun pintu, dan kemudian diurug tanah seadanya, sehingga bau mayat masih tercium selama berhari-hari.

Pimpinan Republik mengadukan peristiwa pembantaian ini kepada Committee of Good Offices for Indonesia (Komisi Jasa Baik untuk Indonesia) dari PBB. Namun tindakan Komisi ini hanya sebatas pada kritik terhadap aksi militer tersebut yang mereka sebut sebagai “deliberate and ruthless”, tanpa ada sanksi yang tegas atas pelanggaran HAM, apalagi untuk memandang pembantaian rakyat yang tak bedosa sebagai kejahatan perang (war crimes).

Tahun 1969 berdasarkan keputusan sidang Parlemen Belanda, Pemerintah Belanda membentuk tim untuk meneliti kasus-kasus pelanggaran/penyimpangan yang dilakukan oleh tentara tentara kerajaan Belanda (KL, Koninklijke Landmacht dan KNIL, Koninklijke Nederlands-Indische Leger) antara tahun 1945 – 1950. Hasil penelitian disusun dalam laporan berjudul “Nota betreffende het archievenonderzoek naar gegevens omtrent excessen in Indonesië begaan door Nederlandse militairen in de periode 1945-1950”, disingkat menjadi De Excessennota. Laporan resmi ini disampaikan oleh Perdana Menteri de Jong pada 2 Juni 1969. Pada bulan Januari 1995 laporan tersebut diterbitkan menjadi buku dengan format besar (A-3) setebal 282 halaman, dengan kata pengantar dari Prof Dr Jan Bank, guru besar sejarah Universitas Leiden. Di dalamnya terdapat sekitar 140 kasus pelanggaran/ penyimpangan yang dilakukan oleh tentara Belanda. Dalam laporan De Excessen Nota yang hampir 50 tahun setelah agresi militer mereka- tercatat bahwa yang dibantai oleh tentara Belanda di Rawagede “hanya” sekitar 150 orang. Juga dilaporkan, bahwa Mayor yang bertanggungjawab atas pembantaian tersebut, demi kepentingan yang lebih tinggi, tidak dituntut ke pengadilan militer.

Di Belanda sendiri, beberapa kalangan dengan tegas menyebutkan, bahwa yang dilakukan oleh tentara Belanda pada waktu itu adalah kejahatan perang (oorlogs-misdaden) dan hingga sekarang masih tetap menjadi bahan pembicaraan, bahkan film dokumenter mengenai pembantaian di Rawagede ditunjukkan di Australia. Anehnya, di Indonesia sendiri film dokumenter ini belum pernah ditunjukkan


FOTO - FOTO TERKAIT MONUMEN RAWA GEDE :
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Foto-foto tentang Rawagede lainnya, Klik di sini

Artikel lain tentang Monumen Rawa Gede :
- Monumen Rawagede di Mata Pelajar dan Generasi Muda Karawang
- Peristiwa Pembantaian di Rawagede
- RAWAGEDE & Sajak Chairil Anwar
- Catatan Kecil MONUMEN RAWAGEDE
- Rawagede saat ini...
- Kedubes Belanda janjikan Kompensasi Korban Tragedi RAWAGEDE
- Akses Jalan Ke Monumen Rawagede Rusak Parah

Read More

Radar Karawang: Tergerus Abrasi, Bisnis Esek-Esek Pantura Menyusut

Read More

BERJILBABLAH WAHAI SAUDARIKU

Islam adalah ajaran yang sangat sempurna, sampai-sampai cara berpakaianpun dibimbing oleh Alloh Dzat yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Bisa jadi sesuatu yang kita sukai, baik itu berupa model pakaian atau perhiasan pada hakikatnya justeru jelek menurut Alloh. Alloh berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu adalah baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal sebenarnya itu buruk bagimu, Allohlah yang Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al Baqoroh: 216). Oleh karenanya marilah kita ikuti bimbingan-Nya dalam segala perkara termasuk mengenai cara berpakaian.



Perintah dari Atas Langit
Alloh Ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimah untuk berjilbab sesuai syari’at. Alloh berfirman, “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta para wanita kaum beriman agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al Ahzab: 59)
Ketentuan Jilbab Menurut Syari’at
Berikut ini beberapa ketentuan jilbab syar’i ketika seorang muslimah berada di luar rumah atau berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahrom (bukan ‘muhrim’, karena muhrim berarti orang yang berihrom) yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shohihah dengan contoh penyimpangannya, semoga Alloh memudahkan kita untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya serta memudahkan kita untuk meninggalkan busana yang melanggar ketentuan Robbul ‘alamiin.
1. Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangan (Lihat QS. Al Ahzab: 59, dan QS. An Nuur: 31). Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh ditampakkan walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan. Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa kecuali-red.
2. Bukan busana perhiasan yang justeru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik!!!; ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama muslimin. Sadarlah wahai kaum muslimin…
3. Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.
4. Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian.” (HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang menusuk hidung ?! Wallohul musta’an.
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang, kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhori)
6. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Nabi senantiasa memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah pakaian yang menjadi ciri mereka.
7. Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kalian mencari popularitas wahai saudariku? Apakah kalian ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini? Wallohul muwaffiq.
(Disarikan oleh Abu Mushlih dari Jilbab Wanita Muslimah karya Syaikh Al Albani)

Read More

HIDUP ADALAH UJIAN

Hidup memang ladang pahala, jika senang harus
bersyukur, jika keadaan sulit mesti bersabar. Terkadang kita merasa, masalah kita lebih banyak dibanding oranglain, beban kita lebih berat dibanding orang lain…padahal mungkin oranglainpun berfikir sama.



Sahabat…ujian kesulitan, musibah, walaupun perih, sakit, tapi seringkali membuat kita bertambah dekat dengan Allah, ibadah kita semakin baik, dan do’a-do’a kita semakin deras. Ujian kesulitan, walaupun berat, kalau kita bersabar, pasti akan sesuai juga dengan beratnya pahala di sisi Allah kelak, InsyaAllah. Jika kita sekarang dalam keadaan demikian, mari jadikan sabar dan shalat sebagai pelipur lara kita[QS. [2:153]).
Saya jadi teringat, waktu zaman SMP pernah ngapalin hadis ini: “unzhuruu ilaa man huwa asfala minkum, walaa tanzhuuru ilaa man huwa fauqoqum…” Lihatlah (keadaan) orang yang ada di bawahmu, jangan melihat orang yang ada di atasmu… itu mungkin bisa membantu, agar kita, khususnya saya, tidak hanyut dalam kesedihan dan mendramatisir masalah. Jangan sampai perasaan kita lebih dominan daripada pemikiran. Susah sekali memang, tapi kita latih yuk! Fainnama’al ‘usri yusran, inna ma’al ‘usri yusran…

Ah, jadi inget lagu “Takdir”nya melly feat opick ya! “Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah, bila mungkin ada tawa coba bersabarlah…karna air mata tak abadi…akan hilang dan berganti”.

kita justru mesti hati-hati dengan ujian kesenangan, karena bisa melenakan, membuat kita tidak peka terhadap sekitar, mudah untuk terjangkiti sifat sombong, ujub, takabur, dan lupa untuk bersyukur. Nau’dzubillahi min dzaalik. Tapi apapun ujian yang diberikan kepada kita, berupa musibah, teguran atau kesenangan, Allah tau, kita pasti bisa menghadapinya. Kita mesti seratus persen yakin, bahwa itu pasti yang terbaik untuk kita. Ada hikmah dalam setiap kejadian. InsyaAllah…

Jika kita beriman, apapun akan menjadi kebaikan untuk kita. Rasulullah SAW bersabda: “Aku kagum terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur adalah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini ridak akan didapati pada seseorang kecuali orang yang beriman”. (HR. Muslim).

I love You lillah

Read More

ISLAM ITU LOGIS

Assallammu'alaikum,
Saya muslim, walau belum sampai pada predikat bertaqwa.
Tetapi saya tidak akan pernah bisa menerima apalagi mengakui adanya agama baru apalagi Nabi / Rosul baru setelah Islam di nyatakan sebagai agama terakhir dan Rosullullah Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir.
Buat saya, mungkin-mungkin saja pada jaman seperti ini ada orang yang entah karena apa, mendapatkan sesuatu yang ‘tidak lazim’ sehingga bisa disebut lebih dari orang lainnya. Apakah sesuatu itu karena kepintaran otaknya, atau karena pengalaman batinnya, atau karena bantuan jin/syaiton, dll, dsb.


Tetapi untuk menjadi seorang nabi baruapalagi mempunyai tugas mengganti islam, bagi saya tebal NO WAY.

Meski ada banyak hal yang mungkin tidak bisa di cerna dengan otak kita, itupun tetap LOGIS. ( Ada yang bisa sebutkan apa yang tidak logis dalam ISLAM?, mari diskusikan ).
Tetapi justru di era seperti ini, dimana manusia sudah lebih mengagungkan NALAR dan Teknology, makin banyak orang keblinger dan tidak lagi LOGIS.

Telaahlah berikut ini :
David Coperfield bisa menghilangkan benda, bahkan bisa terbang ....... (katanya)
Dedy Cobuzier bisa jalan diatas air.
Limbad tetap utuh dilindes BULLDOZER,
Sementara pernahkah semua itu di lakukan atau bisa di lakukan oleh Muhammad Rasullullah Sallallahu Allaihiwasallam ?
Tidak pernah. Rosullullah di kejar musuh, masuk goa.
Allah memberi pertolongan melalui laba-laba dengan membuat sarang di depan mulut goa.
Dibanding orang-orang jaman sekarang, apa susahnya jika Rosullullah meminta Allah untuk membuatnya hilang dari pandangan musuh? toh itu tidak di lakukannya?

Jadi kalau sekarang ada orang mengaku sebagai Nabi, hanya karena memiliki kemampuan lebih dari orang lain, menurut say justru itu yang TIDAK LOGIS.
Yang membuat saya heran tidak habis-habis adalah, kok ada yang mau percaya dan bahkan jadi pengikutnya. Itu yang aneh.

Coba kalau di biarkan sendiri, maka otomatis akan gagal apapun misinya menjadi nabi.
Ingat kisah Syeh Abdulqadir Al Jaelani, ketika melakukan perjalanan di gurun, di goda oleh iblis yang menyerupai malaikat dan mengatakan bahwa sebagai orang saleh, Syeh Abdulqadir di bebaskan dari kewajiban sholat dll.
Apa jawaban Syeh Abdulqadir ?
“Saya di bebaskan dari kewajiban sholat?
Itu sangat tidak mungkin. Sedangkan Rasullullah saja, manusia yang tidak mempunyai dosa dan dijamin masuk syurga oleh Allah, masih tetap di wajibkan sholat, apalagi hanya saya? “.
Maka malu lah jin yang menyerupai malaikat itu karena gagal menggoda sang Syeh.
Kiranya ini bisa di jadikan cerminan sikap hati2 kita dalam menyikapi suasana di jaman seperti ini, supaya kita terhindar dari hal2 yang menyesatkan dan mengundang murka Allah.
Saudaraku ... percayalah
ISLAM ADALAH KESELAMATAN
Yaa robb,, Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus dan yang engkau ridhoi .......
Wallahuallam bi sawab.
Wassallammuallaikum.

Read More

PUISI AKAL VS HATI

akal dan hati
sampai mana akal berpikir
saat perasaan menggejolak
sampai mana hati menukir
saat logika memuncak
aku dihempas pusara anganku
tidak terbatas dengan imajinasi yang berterbangan
aku diujung pemikiranku


terbatas karena pengetahuan yang berlarian
tak setumpuk asa yang kubuang
tapi berat terbebani
tak sekuat pemikiran yang kugenggam
tapi ringan terangkat
saat ku tengok bilik-bilik kehidupan
hidupku tak sesempurna mereka
saat ku amati bilikku
nampak cacat dan ada juga yang tertata
hingga kusadari
bukan kesempurnaan yang kupunya
melainkan keutuhan
akan sebuah insyaf diri
pada akal dan hati yang berjalan

Read More

Mengapa Terjadi Perbedaan ... ?

Kita sama-sama paham bahwa syari’at Islam ini sumbernya hanya Al Qur’an dan As Sunnah, dengan catatan As Sunnah yang shohih.
Tetapi betapa banyaknya tatacara beribadah dan bermuamalah yang se-muanya menganggap benar, semua mengaku bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah, tetapi kenyataannya berbeda-beda.
Padahal perintah Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sudah sangat jelas, bahwa jalan yang lurus itu adalah yang diperintahkan oleh Alloh-Nya, sebagai mana firmannya dalam surat Al An’am (Binatang Ternak), halaman 215, surat 6, juz 8, ayat 153.



(dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.)

Ibnu Katsir menjelaskan;

Sekali lagi,...kenyataannya berbeda,..... pertanyaannya mengapa terjadi perbedaan?
Perbedaan itu disebabkan antara lain :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) jauh meninggalkan perkembangan pemahaman tentang agama.
Perkembangan Iptek ini membuat akal manusia lebih menge muka dibanding dengan keimanan dan ketakwaannya (Im-tak), akhirnya dalam beragama pun mengutamakan akal semata, bukan menta’ati aqidah.
Bahkan tidak jarang kita dapati seseorang menafsirkan ayat Al Qur’an sesuai dengan akal dan kemauannya, bahkan ada yang menyatakan bahwa As Sunnah perlu dikritisi.
Na-‘udhubillah min dhalik
2. Adanya golongan yang berseberangan dengan Islam yang melakukan penyelewengan dan pendangkalan aqidah, antara lain membuat hadits palsu atau cerita (sinetron) yang seperti nya bernuansa islami, tetapi tanpa terasa menjauhkan dari aqidah agama yang haq (benar).

3. Pemahaman terhadap ajaran Islam bagi orang awam masih sangat dangkal, hal ini diperparah dengan interest perorang-an atau kelompok, hanya sekedar untuk mempertahankan gengsi atau nuansa politik.
4. Sistem, metode dan proses pembelajaran agama Islam diluar lembaga resmi (Madrasah, Perguruan Tinggi Agama dan Pesantren), masih sangat tradisional, (Jiping, ngaji modal kuping), tiap pengajian ceramah melulu, pulang ngaji tidak tahu apa-apa.

Apabila kita ingin melaksanakan perintah Alloh subhannahu wa ta’ala, yang tersurat dan tersirat dalam ayat diatas tidak ada cara lain kecuali mengerti bagaimana orang-orang atau kelompok me-laksanakan ajaran Islam, kemudian memilih diantara mereka cara yang paling benar dan mulai dengan memperkuat aqidah.
Setiap bangunan memiliki pondasi, dan pondasi agama Islam ini adalah aqidah tauhid yang murni.
Bila aqidah sudah benar, maka yang lainnya hanya mengikuti saja. Sebaliknya, bila aqidahnya rusak, maka rusaklah seluruh amal ibadahnya.
Apabila aqidah sudah mengeristal di hati, ia akan mengubah manusia dalam setiap urusannya, baik dari sisi amal, pandangan dan Talaqqi (pengambilan dari sumber asli), semuanya sesuai dengan apa yang ada di hati.

Sedangkan didalam beramal dan beribadah adalah mngikuti, mentaati dan mematuhi tuntunan dan teladan Rosululloh sholal-lohu ‘alaihi wasallam, sebagai mana di sebutkan dalam hadits;
Dari sahabat Jabir bin Abdillah rodiallahu’anhu bahwasan nya Rosululloh shollallahu ’alaihi wasallam bersabda:
“Amma ba’du: Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah kitab Alloh (Al Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek urusan ialah urusan yang diada-adakan, dan setiap bid’ah ialah sesat”. (Riwayat Muslim, 2/592, hadits nomor 867)

Dalam hadist yang lain Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, bersdaba,
“Tidaklah suatu amalan yang dapat memasukan seseorang ke surga dan menjauhkannya keneraka kecuali telah dijelas kan kepada kalian semua.” (Hadits Shohih. Diriwayatkan oleh At Thabrony dari sahabat Abu Dzar Al Ghifary).

Apabila kita telah meyakini bahwa hadits ini shohih, maka kita tinggal melaksanakan firman Alloh subhanahu wa ta’ala, yang tercantum dalam surat Al Ahzab (Golongan yang Bersekutu) halaman 673, surat 33, juz 22, ayat 36

[ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.
Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. ]

Read More

PAHALA SHALAT ORANG BERJALAN KAKI


Pahala sholat berjalan kaki
Muslim, jilid 2, halaman 11, nomor 623
Dari Abu Musa r.a, katanya, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, bersabda’
“Orang yang paling besar mendapat pahala sholat, ialah orang yang paling jauh berjalan ke tempatnya sholat berjama’ ah. Dan orang yang menunggu-nunggu waktu sholat ber-jama’ah pahalanya lebih besar daripada orang yang sholat sendirian, sesudah itu tidur”

Read More
 

©2009KABAR KARAWANG | by TNB